PENYESALAN

Diposting oleh MYH0US3

Rabu sore seperti biasanya Tasa keluar untuk jalan-jalan bersama enam temannya (Runaa,Meita,Ryan,Ega,Niki). Mereka bertujuh telah bersahabat sejak lama. Ketika saat itu keluar,Tasa merasakan satu rasa saat berjalan beriringan dengan Ega. Sebenarnya Tasa pun bingung dengan perasaannya itu. Apakah rasa itu hanya rasa sayang sekedar sahabat atau rasa sayang karena timbul cinta. Perasaan itu berlanjut lama. Dan Tasa memendam semua rasa itu. Tak satupun temannya yang ia beri tau tentang hal itu. Seperti sore yang biasa mereka lewati, mereka sedang berkumpul bersama dirumah Runa. Mereka saling bercerita atau istilahnya curhat. Sore itu giliran Ega curhat kepada teman-temannya,apalagi masalah cewek. . dengan panjang lebar Ega bercerita, tapi tiba-tiba,
Tessssssss.........air berlinang jatuh dari mata Tasa . tapi Tasa tak menyadari akan hal itu. Teman-teman Tasa pun mengalihkan pandangannya. Yang semula pandangan itu tertuju ke Ega, tiba-tiba sekarang semuanya menatap ke arah Tasa. semua mata terbelangga,tecagang melihat Tasa. Tasa tetap tak menyadari hal itu. Mata yang berkaca-kaca itu menatap Ega tajam(cowok yang dicintainya). Keadaan itu tidak berlangsung lama. Akhirnmya Tasa tersadar dari lamunannya.
‘’Lho Ga kenapa berhenti ceritannya?’’ ,tanya Tasa
‘’lalu kamu sendiri kenapa meneteskan air mata dan menatapku tajam?, Ega balik bertanya. Tasa terdiam. Di dalam hatinya ia berkata, “kenapa aku sebodoh itu ?! Tak bisa mengendalikan perasaan di depan teman-teman and Ega’’. Lalu Tasa beranjak keluar dari rumah Runa dan tiba-tiba menghilang begitu saja. Keesokan harinya Tasa tidak masuk sekolah dan tak ada surat izin yang sampai di sekolah. Orang tua Tasa tak mengetahui hal ini karena mereka berada di luar kota. Teman-teman Tasa semakin bingung ditambah lagi dengan tidak masuknya Tasa,dan mereka sepakat sepulang sekolah nanti mereka akan kerumah Tasa tapi tiba-tiba saja....................
“Waduh sory,aku gak bisa ikut kalian kerumah Tasa,’’ujar Ega.
“Emang kamu mau kemana?, tanya Niki
“Aku sudah terlanjur janji untuk mengantarkan Vina, cewek yang aku taksir pergi ke toko buku, jawab Ega.
“Ya... terserah kamu kalau begitu! Tapi lain waktu kamu harus bisa kerumah Tasa!! “ Tegas Nisa.
“Ok! Aku janji,setelah itu aku akan pergi kerumah Tasa,’’ balas Ega yakin. Kriingg...... bel berbunyi, tanda sekolah sudah usai. Teman-teman Tasa langsung menuju kerumah Tasa. Sesampainya disana,ternyata tak terjadi apa-apa dengan Tasa,Cuma ia selalu mengurung dirinya dikamar. Ketika Tasa ditanya teman-temannya ada apa dengan dirinya Tasa hanya bisa menggelengkan kepala.
Empat puluh menit sudah berlalu teman-teman Tasa berpamitan untuk pulang akan tetapi Runa masih disitu ia berniat untuk menemani Tasa, karna ia hanya sendirian dengan pembantunya . ketika mereka berdua ada dikamar Tasa, tiba-tiba Tasa mengatakan sesuatu kepada Runa.
Tasa menceritakan semua perasaan yang ada selama ini terhadap Ega. Tasa juga mengatakan bahwa selama ini tidak ada yang mengetahui semua hal ini kecuali buku diary miliknya, buku itulah saksi bisu semua perasaan Tasa. Tasa bercerita panjang lebar kepada Runa tentang hal itu. Di tengah-tengah suasana itu mereka dikejutkan oleh suara ketukan pintu.
’’Permisi’’,terdengar suara dari luar
’’Sepertinya itu suara Ega’’, kata Runa.
Lalu mereka berdua segera membuka pintu dan ternyata benar yang datang itu Ega.
Ega masuk kedalam rumah Tasa dan duduk di dekat Tasa ketika Ega duduk,Runa mendekati Ega dan berbisik kepada Ega, agar ia mengajak Tasa keluar. Ega menuruti saran Runa. Dan Runa pun berpamitan untuk pulang. Lalu Ega berpamitan keluar. Mereka berdua pergi ke taman kota. Dan lalu duduk di bawah pohon sambil berbincang-bincang. Tasa bertanya pada Ega tentang perasaannya terhadap cewek yang ditaksirnya itu. Dengan girangnya Ega menjawab kalau Ega sayang banget sama Vina. Tiba-tiba Tasa bercerita tentang Vina, ia mengatakan bahwa Vina itu bukan cewek baik-baik. Spontan Ega marah mendengar hal itu. Dan sempat terjadi pertengkaran antara Tasa dan Ega, lalu Tasa pergi meninggalkan Ega untuk mengakhiri pertengkaran itu. Ketika Tasa berlari, ia menabrak seseorang dan ada sesuatu yang jatuh dari tasnya lalu Ega segera mengambilnya. Ternyata itu adalah buku diary milik Tasa yang jatuh tanpa sepengetahuan Tasa, Ega kembali duduk dan membaca isi diary itu. Di buku diary itu tertulis semua tentang Ega, tentang perasaan Tasa terhadap dirinya.
‘Biarlah rasa ini kupendam dan kurasakannya sendiri karna rasa ini tak berarti bagi dirinya. Dia telah menemukan rasa cinta yang lebih bisa mendamaikannya. Dari pada rasa cintaku padanya.
Kalimat itu adalah kalimat yang ada didalam buku diary Tasa
Ega terdiam sejenak lalu ia memutuskan untuk mengejar Tasa dan ingin meminta maaf atas kekasarannya tadi, ketika di perjalanan ada orang bergerombol di pinggir jalan Ega berhenti dan turun dari mobil untuk ikut melihat. Ketika Ega berada di tengah gerombolan ternyata ,Ega terkejut bak disambar petir. Karena ia melihat sesosok cewek yang berlumuran darah dan sudah tak bernyawa lagi tergeletak di hadapannya. Dan tak lain cewek itu adalah Tasa. Segera ia memeluk tubuh Tasa yang tak bernyawa itu. Seraya dia menangis dia berkata,’’Tasa ,kenapa kau begitu cepat meninggalkan aku, padahal aku belum sempat minta maaf sama kamu’’.
Tiba- tiba Ega dikejutkan lagi dengan suatu peristiwa. Pada saat itu juga ia melihat Vina dengan seorang cowok berjalan layaknya orang berpacaran.
Lalu timbul penyesalan yang amat dalam dari hati Ega. Karena mengetahui siapa Vina sebenarnya dan tak menghiraukan perkataan Tasa. ‘’ Maafkan aku Tas, aku janji sama kamu aku akan selalu menghidupkan dirimu di dalam hatiku,’’kata Ega.

Menjelang pRoklamasi

Diposting oleh MYH0US3

Tanggal 6 Agustus 1945 pukul 08.15, bom atom pertama dijatuhkan di Hiroshima, menyebabkan lebih 70 ribu orang dari kota yang berpenduduk 350 ribu jiwa tewas seketika. Tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan ke Nagasaki. Sepertiga kota itu hancur dan tidak kurang 75 ribu orang tewas. Kaisar Hirohito menganggap Jepang sudah tidak mungkin lagi meneruskan peperangan dan kemudian memaklumkan kekalahannya --menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Menyerahnya Jepang hampir tidak diketahui rakyat di Indonesia. Pada masa pendudukan Jepang, rakyat buta terhadap berita-berita luar negeri. Semua radio disegel. Mereka yang ketahuan mendengarkan siaran radio musuh sangat besar risikonya: ditangkap Kempetai (polisi milter Jepang) dan dituduh mata-mata musuh. Tuduhan yang bisa membawa kematian orang bersangkutan. Mengingat banyak generasi sekarang yang tidak tahu kehidupan saat itu, baiklah kita kutip catatan dari seorang pimpinan Barisan Pelopor (Korps Pionir) tentang situasi akhir 1944. ''Setiap hari tampak hilir mudik mayat-mayat berjalan (tinggal kulit pembungkus tulang). Tubuh mayit berjalan itu penuh kutu di bajunya yang compang-camping. Baju yang terbuat dari bahan karung goni, tali rami, atau karet. Mayit-mayit manusia itu ada di mana-mana, di lubang perlindungan, di kuburan Cina, juga di tempat-tempat pembuangan sampah. Tergolek lemah tanpa daya.'' Ketika Jepang bertekuk lutut, yang mendengar kekalahan itu antara lain Sutan Sjahrir. Ia dikenal sebagai tokoh anti-Jepang yang bekerja di bawah tanah dan selalu mendengarkan siaran radio gelap. Pemuda Minang bertubuh kecil ini kemudian menyebarkan berita kekalahan Jepang itu kepada para pemuda. Para pemuda pun mendesak Bung Karno agar segera memproklamasikan kemerdekaan, bahkan kemudian menculiknya bersama Bung Hatta dan Ibu Fatmawati ke Rengasdengklok, kota kecamatan di Karawang, Jawa Barat. Bung Karno rupanya tidak pernah melupakan 'penghinaan' Sjahrir ini. Dalam biografinya seperti dituturkan pada Cindy Adams, Bung Karno mengatakan, ''Sjahrir-lah orang yang menyala-nyalakan api para pemuda. Dia tertawa mengejekku dengan diam-diam dan tidak pernah di hadapanku. Soekarno itu gila... Soekarno kejepang-jepangan... Soekarno pengecut....'' AM Hanafi, tokoh Angkatan '45 dan mantan dubes RI di Kuba, dalam buku Menteng 31 menulis, ''Tanggal 14 Agustus 1945 pukul 15.00 beberapa pemuda radikal berkumpul di sebuah pekarangan yang banyak pohon pisangnya, tidak jauh dari lapangan terbang Kemayoran. Mereka adalah Chaerul Saleh, Asmara Hadi, AM Hanafi, Sudiro, dan SK Trimurti. Kami menantikan kedatangan Bung Karno dan Bung Hatta dari Saigon. Kami pikir keduanya diiming-imingi Jepang dengan janji kemerdekaan kelak di kemudian hari. Janji yang kami anggap menghina bangsa Indonesia. Kami para pemuda tidak mau kemerdekaan hadiah.'' Ketika Bung Karno dan Bung Hatta hendak masuk mobilnya, Chaerul Saleh menghampiri mereka, dan berkata, ''Proklamirkan kemerdekaan sekarang juga.'' Bung Karno yang tidak senang didesak mengatakan, ''Kita tidak bisa bicara soal itu di sini. Lihat itu, Kempetai mengawasi kita.'' Lalu ia masuk ke mobil di mana Hatta sudah berada di dalamnya.Jakarta kala itu sangat tegang. Golongan tua termasuk Bung Karno dan Bung Hatta berpendapat sebaiknya kemerdekaan dicapai tanpa pertumpahan darah. Ini dapat dilakukan melalui kerjasama dengan pihak Jepang. Sebaliknya kelompok pemuda sudah tidak sabar lagi. Kemerdekaan harus segera diproklamasikan tanpa bantuan dan melibatkan bangsa asing mana pun. Pada 15 Agustus 1945 pukul 20.00, di salah ruangan Lembaga Bakteriologi, di Pegangsaan Timur 17 (sekarang Fakultas Kesehatan Masyarakat UI), para pemuda dan mahasiswa mengadakan pertemuan di bawah pimpinan Chaerul Saleh. Hasilnya, pukul 23.00 mereka mengutus Wikana dan Darwis mendatangi Bung Karno dan mendesak agar esok hari (16/8) memproklamasikan kemerdekaan. Bung Karno menolak. Alasannya ia dan Bung Hatta tidak ingin meninggalkan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Apalagi PPKI esoknya akan rapat di Jakarta. Mendengar penolakan itu, Wikana mengancam, ''Kalau Bung Karno tidak mau mengumumkan proklamasi, esok akan terjadi pertumpahan darah di Jakarta.'' Bung Karno pun naik pitam, ''Ini batang leherku. Potonglah leherku malam ini juga.'' Wikana terkejut melihat kemarahan Bung Karno itu. Ancaman para pemuda rupanya bukan omong kosong. Pada 16 Agustus 1945 pukul 04.00, setelah sahur, mereka menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok. Di sini sekali lagi para pemuda di bawah pimpinan Sukarni gagal memaksa keduanya untuk memproklamasikan kemerdekaan. 'Perdebatan' kelompok muda dan tua terjadi kembali pada menit-menit menjelang proklamasi. Meski proklamasi diputuskan akan dibacakan pukul 10.00 di kediaman Bung Karno, para pemuda tetap gelisah. Mereka khawatir tentara Jepang akan menggagalkannya. Mereka mendesak Bung Karno segera membacakannya tanpa menunggu Bung Hatta. ''Saya tidak akan membacakan teks proklamasi kalau Bung Hatta tidak ada. Jika Mas Muwardi tidak mau menunggu, silakan baca sendiri,'' kata Bung Karno dengan lantang. Tak lama kemudian terdengar teriakan, ''Bung Hatta datang... Bung Hatta datang....'' Tepat pukul 10.00 tanggal 17 Agustus 1945, kemerdekaan RI pun diproklamasikan. (RioL)

SUHU

Diposting oleh MYH0US3

Skala Celsius adalah suatu skala suhu yang mendapatkan namanya dari ahli astronomi Anders Celsius (1701-1744), yang pertama kali mengusulkannya pada tahun 1742. Skala suhu Celsius didesain supaya titik beku air berada pada 0 derajat dan titik didih pada 100 derajat di tekanan atmosferik standar.
Karena ada seratus tahapan antara kedua titik referensi ini, istilah asli untuk sistem ini adalah centigrade (100 bagian) atau centesimal. Pada
1948 nama sistem ini diganti secara resmi menjadi Celsius oleh Konferensi Umum tentang Berat dan Ukuran ke-9 (CR 64), sebagai bentuk penghargaan bagi Celsius dan untuk mencegah kerancuan yang timbul akibat konflik penggunaan awalan centi- (di Indonesia senti-) seperti yang digunakan satuan ukur SI. Meski angka-angka untuk saat beku dan mendidih untuk air tetap lumayan tepat, definisi aslinya tidak cocok digunakan sebagai standar formal: ia bergantung pada definisi tekanan atmosferik standar yang sendiri bergantung kepada definisi suhu. Definisi resmi Celsius saat ini menyatakan bahwa 0,01 °C berada pada triple point air dan satu derajat adalah 1/273,16 dari perbedaan suhu antara triple point air dan nol absolut. Definisi ini memastikan bahwa satu derajat Celsius merepresentasikan perbedaan suhu yang sama dengan satu kelvin.
Anders Celsius awalnya mengusulkan titik beku berada pada 100 derajat dan titik didih pada 0 derajat. Ini dibalik pada tahun
1747, disebabkan hasutan dari Linnaeus, atau mungkin Daniel Ekström, pembuat kebanyakan termometer yang digunakan oleh Celsius.
Suhu sebesar −40 derajat mempunyai nilai yang sama untuk Celsius dan Fahrenheit. Selain itu, sebuah cara untuk mengkonversi Celsius ke Fahrenheit adalah dengan menambah 40, dikalikan dengan 1,8, dan kemudian dikurangi 40. Sebaliknya, untuk mengkonversi dari Fahrenheit ke Celsius kita menambah 40, kemudian dibagikan 1,8 dan akhirnya dikurangi 40.
Skala Celsius digunakan di hampir seluruh dunia untuk keperluan sehari-hari, meski di media massa ia masih sering dikenal sebagai centigrade hingga akhir
1980-an atau awal 1990-an, terutama oleh peramal cuaca di saluran televisi di Eropa misalnya BBC, ITV dan RTÉ. Di Amerika Serikat dan Jamaika, Fahrenheit tetap menjadi skala pilihan utama untuk pengukuran suhu sehari-hari, meski Celsius dan kelvin digunakan untuk aplikasi sains.
Rumus konversi suhu Celsius
Konversi dari
ke
Rumus
Celsius
Fahrenheit
°F = °C × 1,8 + 32
Fahrenheit
Celsius
°C = (°F − 32) / 1,8
Celsius
kelvin
K = °C + 273,15
kelvin
Celsius
°C = K − 273,15

Untuk fisikawan Lord Kelvin, lihat
William Thomson, 1st Baron Kelvin.
Skala Kelvin (simbol: K) adalah skala suhu di mana
nol absolut didefinisikan sebagai 0 K. Satuan untuk skala Kelvin adalah kelvin (lambang K), dan merupakan salah satu dari tujuh unit dasar SI. Satuan kelvin didefinisikan oleh dua fakta: nol kelvin adalah nol absolut (ketika gerakan molekuler berhenti), dan satu kelvin adalah pecahan 1/273,16 dari suhu termodinamik triple point air (0,01 °C). Skala suhu Celsius kini didefinisikan berdasarkan kelvin.
Kelvin dinamakan berdasarkan seorang
fisikawan dan insinyur Inggris, William Thomson, 1st Baron Kelvin.
Perkataan kelvin sebagai unit SI ditulis dengan huruf kecil k (kecuali pada awal kalimat), dan tidak pernah diikuti dengan kata derajat, atau simbol °, berbeda dengan Fahrenheit dan Celsius. Ini karena kedua skala yang disebut terakhir adalah skala ukuran sementara kelvin adalah unit ukuran. Ketika kelvin diperkenalkan pada tahun
1954 (di Konferensi Umum tentang Berat dan Ukuran (CGPM) ke-10, Resolusi 3, CR 79), namanya adalah "derajat kelvin" dan ditulis °K; kata "derajat" dibuang pada 1967 (CPGM ke-13, Resolusi 3, CR 104).
Perhatikan bahwa simbol unit kelvin selalu menggunakan huruf besar K dan tidak pernah dimiringkan. Tidak seperti skala suhu yang menggunakan simbol derajat, selalu ada spasi di antara angka dan huruf K-nya, sama seperti unit SI lainnya.
Rumus konversi suhu kelvin
Konversi dari
ke
Rumus
Kelvin
Fahrenheit
°F = K × 1,8 − 459,67
Fahrenheit
kelvin
K = (°F + 459,67) / 1,8
kelvin
Celsius
°C = K − 273,15
Celsius
kelvin
K = °C + 273,15

Skala Fahreheit adalah salah satu skala
suhu selain Celsius dan Kelvin. Nama Fahrenheit diambil dari ilmuwan Jerman yang bernama Gabriel Fahrenheit (1686-1736). Skala ini dikemukakan pada tahun 1724.
Dalam skala ini,
titik beku air adalah 32 derajat Fahrenheit (ditulis 32°F) dan titik didih air adalah 212 derajat Fahrenheit. Negatif 40 derajat Fahreheit sama dengan negatif 40 derajat Celsius. Skala Fahrenheit banyak digunakan di Amerika Serikat